Saturday, 27 December 2014

ANTI RADAR TNI

Blog Militer Indonesia - Institut Pertanian Bogor (IPB) mengembangkan teknologi anti-radar, yang bisa memperkuat alutsista TNI yang berhasil menang di ajang Lomba Inovasi TNI 2014. Avanti Fontana, wakil ketua Dewan Juri Lomba Inovasi 2014, menjelaskan bahwa teknologi anti-radar ini dibuat dari chitosan (cangkang udang) dan hidroksiapatit (tulang ikan), dan sudah dikembangkan sejak 2011. 

Avanti yang juga menjabat Ketua Umum Yayasan Planet Inovasi itu menjelaskan cara kerja anti-radar, yaitu dengan menyerap pantungan gelombang frekuensi radar musuh yang diarahkan pada alutsista TNI. Ketika diarahkan, maka anti-radar ini akan menyerap gelombang frekuensi itu, sehingga musuh tak mampu mendeteksi keberadaan alat utama sistem persenjataan TNI. Pada akhirnya, TNI dengan bebas mengoperasikannya.



Teknologi anti-radar yang dikembangkan IPB (Institut Teknologi Bogor) siap diterapkan ke alutsista TNI, setelah memenangkan Lomba Inovasi 2014.

"Inovasi ini sangat membantu meningkatkan peran - tugas TNI," kata Avanti sepertiBlogmiliterindonesia kutip dari Kompas (12/10/14). 

Teknologi anti-radar ini dikembangkan tim dosen dan mahasiswa IPB - terdiri dari Bambang Riyanto, AKhiruddin Maddu, serta Esa Ghanim Fadhalah. Menang dalam kompetisi Lomba Inovasi 2014 ini membuat Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengapresiasi karya mereka. Bahkan, dia meminta teknologi ini cepat diteliti dan dikembangkan, sehingga bisa diterapkan di alutsista TNI terbaru

Secara terpisah, Mayjen TNI Fuad Basya selaku Kepala Pusat Penerangan TNI menyatakan bahwa untuk penerapannya, pihak TNI akan menggandeng PT Pindad. Pihak TNI juga berencana untuk memproduksi massal teknologi anti-radar ini. Namun sebelum sampai di situ, teknologi anti-radar ini musti diuji-coba dulu di Badan Litbang TNI.

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

sosmed

       
   

shorte

share

adfly