Monday, 24 November 2014

militer indonesia 2015

Indonesia memang negara yang baru berkembang,bukan berarti kekuatan militernya pun masih kecil.Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar ke 4 di dunia.Ini membuktikan bahwa indonesia memiliki populasi penduduk yang berjumlah sangat besar,lebih besar daripada negara maju seperti inggris,bahkan negara adikuasa Uni soviet/russia,dengan begitu negara ini bisa jauh lebih kuat dibandingkan dengan negara Inggris -United kingdom- meskipun dalam segi peralatan militernya,inggris jauh lebih modern dibanding indonesia. 

Menurut Global fire power,Indonesia adalah negara dengan peringkat militer terbesar ke 14 dunia.Ini sudah cukup membuktikan,bahwa suatu saat nanti tidak menutup kemungkinan indonesia akan menjadi negara adikuasa.

Berikut rincian aspek militer Indonesia berdasarkan data 2008 : 

PERSONIL
Total Population: 237,512,352 [2008]
Population Available: 125,530,542 [2008]
Fit for Military Service: 104,496,911 [2008]
Reaching Military Age Annually: 4,291,700 [2008]
Active Military Personnel: 316,000 [2008]
Active Military Reserve: 400,000 [2008]
Active Paramilitary Units: 207,000 [2008]

ARMY
Total Land-Based Weapons: 2,122
Tanks: 425 [2004]
Armored Personnel Carriers: 684 [2004]
Towed Artillery: 293 [2004]
Self-Propelled Guns: 70 [2004]
Anti-Aircraft Weapons: 515 [2004]

AIR FORCE
Total Aircraft: 313 [2004]
Helicopters: 194 [2004]
Serviceable Airports: 652 [2007]

NAVY
Total Navy Ships: 111
Merchant Marine Strength: 971 [2008]
Major Ports and Harbors: 10
Aircraft Carriers: 0 [2008]
Destroyers: 0 [2008]
Submarines: 2 [2004]
Frigates: 15 [2004]
Patrol & Coastal Craft: 24 [2004]
Mine Warfare Craft: 12 [2004]
Amphibious Craft: 26 [2004]

Penguatan pertahanan negara lewat peningkatan pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) terus dilakukan pemerintah. Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan bahkan kekuatan militer Indonesia sudah banyak membuat khawatir banyak negara.

"Saya buka saja, kita sudah banyak mengkhawatirkan negara lain," kata Menhan saat silaturahmi dengan pemimpin redaksi media massa di Gedung Jenderal TNI M Yusuf, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/1/2012).

Menhan mengatakan kekhawatiran negara lain itu tidak pas. Sebab, sama seperti China, RI membangun kekuatan militer karena pertumbuhan ekonomi dan pembangunan teknologi yang semakin membaik.

"Pembangunan kesejahteraan dan selalu diikuti dengan pembangunan keamanan," kata Menhan.

Dia menegaskan pengadaan alutsista yang terus dilakukan pemerintah saat ini adalah bukan untuk menyerang negara lain. "Bukan untuk offense, tapi defense. Menjaga kedaulatan kita," ujarnya.

Penjagaan kedaulatan itu, kata Menhan, bisa dilihat saat pesawat Sukhoi TNI AU menghimpit pesawat Wakil Perdana Menteri Papua Nugini. Hal itu dilakukan karena memang pesawat negara tetangga itu tidak mempunyai clearance.

"Kalau saya di lapangan, tidak ada clearance, ya saya perintahkan untuk terbang," ujarnya.

Menhan memaparkan, di darat TNI AD sudah memiliki batalyon infantri terbesar se-ASEAN, yakni 100 batalyon lebih. Di laut, TNI AL memiliki frigad, dan di udara TNI AU akan memiliki dua skuadron Sukhoi.

Kementerian Pertahanan selama tahun 2009-2014 memiliki anggaran Rp 150 triliun untuk pengadaan alutsista. Rinciannya, Rp 50 triliun untuk pengadaan, Rp 45 triliun untuk perawatan, dan Rp 50 triliun untuk produksi dalam negeri.

Berikut ini perbandingan dengan negara tetangga :

- Alutsista jenis tank, Indonesia hanya memiliki 350 unit kalah dari Singapura 450 unit meski luas wilayah Indonesia hampir 3.000 kali lebih besar dari Singapura.

Di Asia Tenggara, jumlah tank yang dimiliki TNI AD hanya berada di posisi keempat setelah Vietnam 1.935 unit, Thailand 848 unit, Singapura 450 unit, dan Indonesia 350 unit.

Untuk Malaysia tidak disebutkan jumlah kepemilikan tank- nya namun yang jelas di bawah Indonesia. Untuk kemampuan dukung tank terhadap personel AD-nya, Singapura masih teratas sedangkan Indonesia di posisi keenam.

- Untuk kekuataan artileri yang dimiliki TNI AD jauh lebih banyak dari Singapura dengan jumlah mencapai 1.060 unit artileri yang digolongkan menjadi dua kategori jenis T dan Mortir. Keunggulan artileri Singapura adalah karena terdiri dari berbagai ragam artileri. 

Di Asia Pasifik, dengan jumlah artileri sebanyak itu Indonesia hanya di posisi ke-13. Di negara Asia Tenggara, Indonesia di urutan ketiga setelah Vietnam (3.040 artileri) dan Thailand 2.473 artileri.

Dengan demikian kemampuan dan jumlah artileri yang dimiliki Malaysia berada di bawah ketiga negara ini.

- Di Asia Tenggara hanya ada tiga negara yang memiliki kapal selam yaitu Indonesia (2 unit SSK), Singapura (3 unit SSK), dan Vietnam (2 unit SSI). Malaysia tidak disebutkan memiliki kapal selam.

SSK adalah kapal yang dimiliki Indonesia dan Singapura yang dapat dikategorikan tactical submarine berjenis SSK (patrol submarine) dilengkapi anti submarine warfare (ASW). Sementara SSI adalah kapal selam tenaga diesel.

- Untuk kapal perang jenis PSC, di Asia Tenggara Indonesia teratas dengan jumlah PSC 29 unit disusul Thailand, Vietnam dengan 11 PSC, Malaysia 11 unit PSC, dan Singapura 6 unit PSC.

Namun untuk kapal perang jenis PCC, Malaysia berad di peringkat atas dengan 185 unit disusul Thailand 110 unit sementara Indonesia hanya 23 unit yang terdiri dari 11 buah bertipe kapal patroli biasa dilengkapi senjata kaliber 20 mm, 4 unit lainnya diklasifikasikan dalam kapal patroli cepat dilengkapi SSM, 4 unit kapal patroli dilengkapi torpedo anti-submarine, dan sisanya 4 unit kapal patroli biasa.

- Secara umum untuk total pesawat tempur TNI-AU berjumlah 247 unit, RSAF (Angkatan Udara) Singapura 153 unit. Meski lebih banyak namun 53 persen pesawat tempur TNI-AU itu dikategorikan fighter dibandingkan milik Singapura. Di Asia Tenggara, Indonesia terbanyak dimana posisi kedua Vietnam 204 unit pesawat fighter dan Thailand (posisi keempat) 87 unit pesawat.

Malaysia tidak disebutkan namun yang jelas di bawah dari keempat negara yang disebutkan di atas. Jenis pesawat fighter TNI-AU terdiri atas F-5, F-16, Sukhoi, Su-30, dan 2 unit Su-27, F-5, dan berbagai jenis lainnya.

- Untuk helikopter yang dimiliki TNI-AU hanya 38 unit terdiri atas dua jenis Assault dan Transport (tipe NAS-332L Super Puma serta NAS-330 Puma). Di Asia Tenggara, jumlah terbanyak helikopter dimiliki Singapura 110 unit, lalu AU Filipina 80 unit. Indonesia berada di peringkat ketujuh dari 10 negara Asia Tenggara. Malaysia tidak disebutkan apakah dibawah Indonesia atau diatasnya. (aco)

No comments:

Post a Comment

Popular Posts

sosmed

       
   

shorte

share

adfly